About Me

Foto saya
saya rangga... saya orangnya suka banget dengan yang namanya burgo....

Followers

Entri Populer

Minggu, 14 Agustus 2011

Pendidikan Tinggi dan IT dalam Konteks Persaingan


Ditengah-tengah keterpurukan ekonomi yang berkepanjangan dan situasi persaingan global yang semakin ketat, Pendidikan Tinggi (PT) dewasa ini dihadapkan pada situasi yang sulit. Berkenaan dengan hal tersebut ditambah kemerosotan kualitas PT yang menjadi sorotan beberapa tahun terakhir hendaknya disikapi secara kreatif dengan mencari berbagai alternatif solusi pengembangan.
Dalam konteks persaingan global yang dicirikan dengan perubahan pasar yang demikian cepat dan menejemen yang makin kompleks, tanpa pengelolaan yang professional, amatlah sulit bagi PT untuk diharapkan mampu bersaing di pasar bebas.
Dalam hal tersebut Teknologi Informasi (IT) dapat dijadikan alat pendukung dan sekaligus alternatif solusi (IT solution) untuk menejemen PT. Sekarang ini sudah banyak perguruan tinggi yang dapat secara maksimal mendayagunakan IT secara sinergis menjadi kekuatan strategis. Hal tersebut disebabkan kemampuan membaca perkembangan dan juga dapat dipahaminya katarakteristik IT oleh para penentu kebijakan kampus, sehingga mereka menerapkan strategi yang benar dalam pengembangan IT untuk PT.

Kita saksikan betapa IT telah menjadi kekuatan yang mengubah peradaban manusia dengan kecepatan yang luar biasa. Kehadiran internet (web) bahkan telah mampu mengubah secara fundamental cara orang melakukan berbagai kegiatan, Seperti bisnis dan menejemen (e-commerce, e-procurement, e-SCM, dsb) pemerintahan (e-government), pendidikan (e-leaning/e-education) dan masih banyak lagi.
Perkembangan yang luar biasa dibidang IT tersebut hendaknya justru dipahami sebagai peluang sekaligus potensi yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi persaingan global termasuk dunia pendidikan (PT). Terlepas dari pro dan kontra terhadap peran dan tujuan pendidikan yang mulia, pada kenyataannya strategi arus utama (mainstream) dari kebijakan yang ada sekarang ini menunjukan bahwa kekuatan pasar telah juga “menyeret” PT dalam konteks persaingan bisnis.
Munculnya berbagai bentuk program, seperti program ekstensi (kelas malam), program eksekutif (weekend program), hingga program jarak jauh (distance-learning), semakin seringnya kurikulum berubah, semakin relatifnya komponen pembayaran mahasiswa, dsb. merupakan indikasi respons terhadap perubahan pasar.
Dalam konteks persaingan, pasar yang berubah dengan cepat dan dinamis telah mengakibatkan organisasi dalam menejemen menjadi semakin kompleks. Sementara itu, IT telah turut mendorong pergeseran organisasi kearah struktur yang padat pengetahuan (knowledge intenitive) dan padat koordinasi (coordination insentive). Dalam lingkungan yang demikian, diperlukan pola pikir, visi, dan strategi yang berbeda dalam cara mengelola organisasi modern.
Tidak bisa lagi organisasi hanya mengandalkan pada keunggulan tunggal pada salah satu fungsi bisnis /menejemen saja. Segenap fungsi manajemen yang ada haruslah dipahami secara komprehensif dan terintegrasi (cross-functional). Kurang mampunya menejemen PT dalam memahami organisasi sebagai satu kesatuan yang utuh dari banyak komponen yang berinteraksi secara sinergis (system approach) dan kurang tanggapannya terhadap perubahan merupakan faktor penyebab kegagalan pada pengeloloan PT dalam persaingan global.
Dalam hal tersebut, IT sebenarnya dapat memainkan peranan (memiliki potensi) yang penting dan memiliki nilai strategik dalam mengelola organisasi PT. Peran IT telah bergeser dari sekedar supporting role untuk operasi menajemen ke strategic role untuk organisasi. Namun, pada umumnya PT di Indonesia belum berhasil dalam memanfaatkan nilai strategik IT untuk kepentingkan manajemen dalam menghadapi persaingan .
Dalam bidang manajemen dan layanan mahasiswa ,kebanyakan PT masih bergelut untuk mengatasi persoalan pada tingkat transactional,yaitu basis applications seperti regristrasi,rencana studi ,nilai,inventaris,keuangan,dsb.berbagai aplikasi tersebut bahkan pada umumnya masih beroperasi secara parsial (terpisah )dan tidak terintregasi dengan baik ,mencerminkan kepentingan pada masing-masing area,dan berpotensi menimbulkan persoalan redundancy dan tidak efisien .Hal tersebut pada umumnya disebabkan oleh system informasi PT yang dibangun tanpa konsep yang jelas dan tanpa perencanaan yang komprehensif dan bersifat tambal sulam .Dalam bidang dukungan proses belajar-mengajar juga masih terbatas pada sekedar menyediakan layanan dasar seperti akses internet ,dan penyediaan software paket keilmuan
Khususnya,untuk lingkungaan PT di Indonesia ,kondisi tersebut menunjukan masih terbuka luasnya peluang untuk memanfaatkan potensi IT dalam menghadapi persaingan global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar